![]() |
By : Nietha |
Aku menyadur ribuan prosa yang pernah tertutur
Karena dalamnya kata bagaikan sumur
yang tak dapat diukur...
Ia terhela bersama nafas yang teratur
Menyimpan jutaan makna yang tertabur
di sekliling putaran waktu yang terulur,
tanpa pernah berjalan mundur...
Terkadang isyarat hanya memberi makna kabur
Dalam bisikan hati yang mencoba jujur
Walau seringkali kata tak kuasa mengikuti jalur,
dalam untaian yang terjalin dalam alur
Namun aku tetap mengucap syukur,
Kala ia melebur...
Dan saling tertata akur,
Walau tak selalu untuk menghibur
Karena kata-kata tak pernah tidur
Dan ia tak pernah termakan umur
Meski akhirnya harus terkubur,
Jauh di bawah tanah yang berlumpur...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar